1. Semut honeypot Myrmecocystus
Semut di iklim kering harus menyimpan makanan untuk bertahan hidup lama dari kelangkaan. Di padang pasir Amerika Utara, semut honeypot Myrmecocystus menggunakan tubuh mereka sebagai wadah yang hidup, tubuh mereka membengkak karen cairan cadangan, dan dibawa ke sarang pasangan.
2. Semut Harpegnathos saltator
Semut Pelompat India, Harpegnathos saltator, adalah salah satu semut yang pertama mempunyai genome sequencing.
3. Semut Podomyrma
Seekor semut Podomyrma cenderung mendekati ulat Lycaenid di Australia Selatan. Ulat ini mengeluarkan zat-zat yang menarik bagi semut, dan semut pada gilirannya memberikan perlindungan dari parasit. Semut sangat berlimpah, bahwa banyak spesies lain telah datang untuk bergantung pada mereka dalam berbagai cara.
4. Semut Malagasi
Di antara keanehan keluarga semut adalah misteri Malagasi semut (Mystrium spesies), yang merupakan predator penghuni hutan hujan sampah daun.
5. Semut Cecropia
(Azteca alfaroi) penjaga pohon mereka dengan sungguh-sungguh terhadap penyusup. Bekerja bersama-sama, mereka mengepung dan melumpuhkan lawan-lawan mereka dengan menjepit lawan hingga lemas.
6. Semut Thaumatomyrmex
Salah satu yang paling langka di dunia serangga adalah Thaumatomyrmex, semut mandibula Amerika tropis yang aneh telah lama membuat ilmuwan semut bingung. Pada tahun 1990, sebuah tim Brasil akhirnya memecahkan teka-teki: Thaumatomyrmex adalah
Sumber Artikel: http://www.didunia.net/2012/10/6-jenis-semut-paling-unik-di-dunia.html#ixzz2DfMcy9iC
Kamis, 29 November 2012
Semut dan Nabi Sulaiman
S
|
ulaiman bin Daud adalah satu-satunya Nabi yang memperoleh keistimewaan dari Allah SWT. sehingga bisa memahami bahasa binatang. Dia bisa bicara dengan burung Hud-hud dan juga bisa memahami bahasa semut. Dalam Al-Quran surah An Naml[27] ayat18-26 adalah contoh dari sebagian ayat yang menceritakan keistimewaan Nabi yang sangat kaya raya ini.
Dalam AlQuran terdapat kisah-kisah yang berhubungan dengan peran binatang didalamnya sebagai cerminan kehidupan manusia. Bagi sebagian umat islam, kisah Nabi Sulaiman dan semut ini tidak asing lagi bagi mereka, dimana kita bisa mengambil hikmah yang terkandung dalam cerita ini untuk lebih meningkatkan keimanan kita kepada Allah Yang Maha Esa
Firman Allah, “Dan Sulaiman telah mewarisi Daud dan dia berkata, hai manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu karunia yang nyata.“
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan) sehingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut, hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.
Maka Nabi Sulaiman tersenyum dengan tertawa kerana mendengar perkataan semut itu. Katanya, Ya Rabbi, limpahkan kepadaku karunia untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku; karuniakan padaku hingga boleh mengerjakan amal soleh yang Engkau ridhai; dan masukkan aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hambaMu yang soleh. (An-Naml[27]: 16-19)
Menurut sejumlah riwayat, pernah suatu hari Nabi Sulaiman as. bertanya kepada seekor semut, Wahai semut! Berapa banyak engkau perolehi rezeki dari Allah dalam waktu satu tahun? Sebesar biji gandum, jawabnya.
Kemudian, Nabi Sulaiman memberi semut sebiji gandum lalu memeliharanya dalam sebuah botol. Setelah genap satu tahun, Sulaiman membuka botol untuk melihat nasib si semut. Namun, didapatinya si semut hanya memakan sebagian biji gandum itu. Mengapa engkau hanya memakan sebagian dan tidak menghabiskannya? tanya Nabi Sulaiman. Dahulu aku bertawakal dan pasrah diri kepada Allah, jawab si semut. Dengan tawakal kepada-Nya aku yakin bahwa Dia tidak akan melupakanku. Ketika aku berpasrah kepadamu, aku tidak yakin apakah engkau akan ingat kepadaku pada tahun berikutnya sehingga dapat memperoleh sebiji gandum lagi atau engkau akan lupa kepadaku. Karena itu, aku harus tinggalkan sebagian sebagai bekal tahun berikutnya.
Nabi Sulaiman, walaupun ia sangat kaya raya, namun kekayaannya adalah relatif dan terbatas. Yang Maha Kaya secara mutlak hanyalah Allah SWT semata-mata. Nabi Sulaiman, meskipun sangat baik dan kasih, namun yang Maha Baik dan Maha Kasih dari seluruh pengasih hanyalah Allah SWT semata. Dalam diri Nabi Sulaiman tersimpan sifat terbatas yang tidak dapat dipisahkan; sementara dalam Zat Allah sifat mutlak dan absolut.
Bagaimanapun kayanya Nabi Sulaiman, dia tetap manusia biasa yang tidak boleh sepenuhnya dijadikan tempat bergantung. Bagaimana kasihnya Nabi Sulaiman, dia adalah manusia biasa yang menyimpan kelemahannya tersendiri. Hal itu diketahui oleh semut Nabi Sulaiman. Karena itu, dia masih tidak percaya kepada janji Nabi Sulaiman. Bukan karena khawatir Nabi Sulaiman akan ingkar janji, namun khawatir Nabi Sulaiman tidak mampu memenuhinya lantaran sifat manusiawinya. Tawakal atau berpasrah diri hanyalah kepada Allah SWT semata, bukan kepada manusia.
Wallahu a’lam bisaalam
http://hermadut.blogspot.com/2012/07/semut-dan-nabi-sulaiman.htmlSemut yang Hemat
Di zaman Mesir kuno, hiduplah seorang raja yang sangat terkenal keadilannya. Raja tersebut sangat mencintai rakyatnya. Bahkan raja tersebut dalam mencinta keluarganya tidak melebihi cintanya pada rakyatnya.
Sehingga kalau ada anggota keluarganya yang bersalah tetaplah di hukum sebagaimana orang lain. Yang lebih istimewa lagi, raja ini juga penyayang binatang. Karena cintanya pada binatang, suatu hari raja yang adil itu pergi berjalan-jalan menemui seekor semut. Si semut merasa senang dan bangga mendapat kunjungan dari raja.
"Bagaimana kabarmu, semut?" tanya sang Raja. "Hamba baik-baik saja Baginda," jawab semut gembira. "Dari mana saja kau pergi?" "Hamba sejak pagi pergi ke beberapa tempat tetapi belum juga mendapatkan makanan, Baginda." "Jadi sejak pagi kau belum makan?" "Benar, baginda."
Raja yang adil itu pun termenung sejenak. Kemudian berkata, "Hai, semut. Beberapa banyak makanan yang kau perlukan dalam setahun?" "Hanya sepotong roti saja baginda," jawab semut. "Kalau begitu maukah kau kuberi sepotong roti untuk hidupmu setahun?" "Hamba sangat senang, Baginda."
"Kalau begitu, ayo engkau kubawa pulang ke istana," ujar Raja, lalu membawa semut itu ke istananya. Semut sangat gembira karena mendapatkan anugerah makanan dari sang raja. Ia tidak susah-susah lagi mencari makanan dalam setahun. Dan tentu saja roti pemberian sang raja akan lebih manis dan enak.
"Sekarang engkau masuklah ke dalam tabung yang telah kuisi sepotong roti ini!" perintah sang raja. "Terimakasih, Baginda. Hamba akan masuk." "Setahun yang akan datang tabung ini baru akan kubuka," ujar sang raja lagi. "Hamba sangat senang, Baginda."
Tabung berisi roti dan semut itu pun segera ditutup rapat oleh sang raja. Tutup tabung itu terbuat dari bahan khusus, sehingga udara tetap masuk ke dalamnya. Tabung tersebut kemudian disimpan di ruang khusus di dalam istana.
Hari-hari berikutnya sang raja tetap memimpin rakyatnya. Berbagai urusan ia selesaikan secara bijaksana. Akhirnya setelah genap setahun, teringatlah sang raja akan janjinya pada semut. Perlahan-lahan raja membuka tutup tabung berisi semut itu.
Ketika tutup terbuka, si semut baru saja menikmati roti permberian raja setahun lalu. "Bagaimana kabarmu, semut?" tanya sang raja ketika matanya melihat semut di dalam tabung. "Keadaan hamba baik-baik saja, Baginda." "Tidak pernah sakit selama setahun di dalam tabung?" "Tidak baginda. Keadaan hamba tetap sehat selama setahun."
Kemudian sang raja termenung sejenak sambil melihat sisa roti milik semut di dalam tabung. "Mengapa roti pemberianku yang hanya sepotong masih kau sisakan separuh?" tanya sang raja. "Betul, Baginda."
"Katanya dalam setahun kau hanya memerlukan sepotong roti. Mengapa tak kau habiskan?" "Begini, Baginda. Roti itu memang hamba sisakan separuh. Sebab hamba khawatir jangan-jangan Baginda lupa membuka tutup tabung ini.
Kalau Baginda lupa membukanya, tentu saja hamba masih dapat makan roti setahun lagi. Tapi untunglah Baginda tidak lupa. Hamba senang sekali."
Sang raja sangat terkejut mendengar penjelasaan si semut yang tahu hidup hemat. Sang raja tersenyum kecil di dekat semut. "Kau semut yang hebat. Kau dapat menghemat kebutuhanmu. Hal ini akan kusiarkan ke seluruh negeri agar rakyatku dapat mencontohmu.
Kalau semut saja dapat menghemat kebutuhannya, mengapa manusia justru gemar hidup boros?" "Sebaiknya Baginda jangan terlalu memuji hamba," jawab si semut. Semut itu akhirnya mendapat hadiah lagi dari raja. Sebagai tanda terimakasih karena telah mengajarinya hidup hemat.
Oleh: Kertanegara
(Bobo No. 28/XXVIII)
(Bobo No. 28/XXVIII)
http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Cerita-Kita/Dongeng/Semut-yang-Hemat
Langganan:
Postingan (Atom)